air mata tumpah dlm cawan-MU
dan kita meneguknya menjadi raung
tuk mencuci keikhlasan pd perih pedih kenangan,
aku pun berjalan menatap harap
antara puing dan jerit tangis kaum tertindas,
menulis nama-nama menyimpannya di hati menjadi abadi
krn di atas tanah bergelimang duka:
Kau-lah yang kuasa
Tuhan semesata alam,
yg menulis kata buat pagi dan petang
dan kita telah membacanya dlm suka dan duka
Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar